Mengapa
materi ini perlu dipelajari ??
Sel mengorganisasikan
molekul organik kecil menjadi polimer, seperti protein dan DNA. Sel memompa
bahan melintasi membran. Banyak sel berpindah atau mengubah bentuknya. Sel
tumbuh dan bereproduksi. Untuk melakukan berbagai fungsi tersebut, sel
membutuhkan masukan energi dari sumber luar. Energi masukan sebagian besar
ekosistem dalam bentuk cahaya matahari,sumber energi bagi tumbuhan dan
organisme fotosintetik lainnya. Materi ini ,mempelajari bagaimana sel memanen
energi kimiawi yang tersimpan dalam molekul organik dan menggunakannya untuk
meregenerasi ATP, molekul yang menggerakkan sebagian besar kerja seluler.
Respirasi seluler merupakan jalur katabolik
Respirasi atau oksidasi
glukosa secaralengkap merupakan proses pembentukan energi yang utama unutk
kebanyakan sel. Pada waktu glukosa dipecah dalam suatu rangkaian reaksi
enzimatis, beberapa energi dibebaskan dan diubah menjadi bentuk ikatan
phosphate berenergi tinggi (ATP) dan sebagian lagi hilang sebagai panas. Proses
keseluruhan dari respirasi merupakan reaksi oksidasi reduksi, yaitu senyawa
dioksidasi menjadi CO2, sedangkan O2 yang diserap
direduksi membentuk H2O. Pati, fruktan, sukrosa atau gula lainnya,
lemak, asam organik, protein dapat bertindak sebagai substrat respirasi.
Di dalam sel
eukariotik, mitokondria mewadai sebagian besar perlengkapan metabolik yang
digunakan unutk respirasi seluler. Mitokondria merupakan organel sel yang
ukuranyya berkisar antara 0,2 mm sampai 5 mm. Mitokondria dibatasi oleh membran
rangkap. Membran luar merupakan batas halus bagi mitokondria, dan membran dalam
berulang-ulang diperluas menjadi lipatan-lipatan yang masuk kedalam, disebut krista . matriks mitokondria kaya akan enzim
yang digunakan untuk oksidasi senyawa organik. Proses respirasi seluler pada
mitokondria ditunjukkan oleh gambar berikut :
Berdasarkan
kebutuhan oksigen, respirasi dibagi menjadi dua macam yaitu :
- Respirasi Aerob : yang menggunakan O2 sebagai terminal akseptor ( reaksi yang memerlukan oksigen, penguraian lengkap sampai dihasilkan karbondioksida dan air menjadi oksidasi sempurna)
- Respirasi Anaerob : yang tidak membutuhkan oksigen tetapi asam organik sebagai elektron akseptor ( respirasi ynag tidak perlu oksigen, pengurain bahan organik tidak lengkap, oksidasi tidak sempurna )
Respirasi
sel terdiri dari tiga peristiwa yang saling berkaitan yaitu, :
- Pemindahan atau transfer hidrogen
Suatau molekul substrat respirasi
dioksidasi menjadi H2 dilepaskan dan akan diikat oleh akseptor H2
yang sesuai.
2 Pemecahan
bahan bakar
Karena bahan bakar yang dioksidasi,
ikatan antara karbon satu dengan yang lain (C-C) pecah menjadi fragmen bahan
bakar yang lebih kecil sampai terbentuk CO2
3. Pemindahan
energi
Akibat oksidasi akan mengakibatkan
terlepasnya energi. Energi sebagian disimpan dalam bentuk ATP dan sebagian
hilang dalam bentuk panas.
Mekanisme
Respirasi
1. Glikolisis
Glikolisis merupakan reaksi tahap pertama secara aerob (cukup oksigen). Tahap ini merupakan awal terjadinya respirasi sel. Glikolisis terjadi dalam sitoplasma dan hasil akhirnya berupa senyawa asam piruvat. Glikolisis memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung secara aerob maupun anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP dan ADP pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke molekul yang lain. Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di sitoplasma (sitosol). Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi dan 5 tahapan pelepasan energi.
Glikolisis merupakan reaksi tahap pertama secara aerob (cukup oksigen). Tahap ini merupakan awal terjadinya respirasi sel. Glikolisis terjadi dalam sitoplasma dan hasil akhirnya berupa senyawa asam piruvat. Glikolisis memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung secara aerob maupun anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP dan ADP pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke molekul yang lain. Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di sitoplasma (sitosol). Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi dan 5 tahapan pelepasan energi.
Molekul glukosa akan masuk ke dalam sel melalui proses
difusi. Agar dapat beh molekul glukosa
yang mengandung 6 atom C (6C) menjadi 2 molekul asam piruvat yang mengandung 3
atom C (3C) yang melalui dua rangkaian reaksi yaitu rangkaian I (pelepasan
energi) dan rangkaian II (membutuhkan oksigen) dengan uraian sebagai berikut.
reaksi, glukosa diberi energi aktivasi berupa satu ATP. Hal ini mengakibatkan glukosa dalam keadaan terfosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat yang dibantu oleh enzim heksokinase. Glikolisis ini terjadi pada saat sel memeca
Rangkaian I
Rangkaian I Reaksi Glikolisis (pelepasan energi)
berlangsung di dalam sitoplasma (dalam
kondisi anaerob) yaitu diawali dari reaksi penguraian molekul glukosa
menjadi Glukosa fosfat yang membutuhkan (-1) energi dari ATP dan melepas 1
P. Jika glukosa-6 fosfatmendapat tambahan 1 P menjadi fruktosa-6-fosfat
kemudian menjadi fruktosa 1,6 fosfat yang membutuhkan (-1) energi dari ATP
yang melepas 1 P. Jadi untuk mengubah glukosa menjadi fruktosa 1,6 fosfat,
energi yang dibutuhkan sebanyak (-2) ATP. Selanjutnya fruktosa 1,6 fosfat
masuk ke mitokondria dan mengalami lisis (pecah) menjadi dehidroksik aseton
fosfat dan fosfogliseraldehid.
Rangkaian II
Rangkaian II Reaksi Glikolisis (membutuhkan oksigen)
berlangsung di dalam mitokondria (dalam kondisi awal), molekul
fosfogliseraldehid yang mengalami reaksi fosforilasi (penambahan gugus fosfat)
dan dalam waktu yang bersamaan, juga terjadi reaksi dehidrogenasi (pelepasan
atom H) yang ditangkap oleh akseptor hidrogen, yaitu koenzim NAD. Dengan
lepasnya 2 atom H, fosfogliseraldehid berubah menjadi 2×1,3-asam
difosfogliseral kemudian berubah menjadi 2×3-asam fosfogliseral yang
menghasilkan (+2) energi ATP. Selanjutnya 2×3-asam fosfogliseral tersebut
berubah menjadi 2x asam piruvat dengan menghasilkan (+2) energi ATP serta H2O
(sebagai hasil sisa).
2. Daur siklus crebs
Siklus Krebs berasal dari nama penemuannya yaitu Sir
Hans Krebs (1980-1981), seorang ahli biokimia Jerman yang mengemukakan
bahwa glukosa secara perlahan dipecah di dalam mitokondria sel dengan suatu
siklus dinamakan siklus Krebs. Asetil koenzim A masuk siklus Krebs melalui
reaksi hidrolisis dengan melepas koenzim A dan gugus asetil (mengadung 2 atom
C), kemudian bergabung dengan asam oksaloasetat (4 atom C) membentuk asam
sitrat (6 atom C). Energi yang digunakan untuk pembentukan asam sitrat berasal
dari ikatan asetil koenzim A. Selanjutnya, asam sitrat (C6) secara bertahap
menjadi asam oksaloasetat (C4) lagi yang kemudian akan bergabung dengan asetil
Ko–A. Peristiwa pelepasan atom C diikuti dengan pelepasan energi tinggi berupa
ATP yang dapat langsung digunakan oleh sel. Selama berlangsungnya reaksi
oksigen yang diambil dari air untuk digunakan mengoksidasi dua atom C menjadi
CO2, proses tersebut disebut dekarboksilasi oksidatif. Dalam
setiap oksidasi 1 molekul asetil koenzim A akan dibebaskan 1 molekul ATP, 8
atom H, dan 2 molekul CO2. Atom H yang dilepaskan itu kemudian
ditangkap oleh Nikotinamid Adenin Dinukleotida (NAD) dan Flavin
Adenin Dinukleotida (FAD) untuk dibawa menuju sistem transpor yang
direaksikan dengan oksigen menghasilkan air.
. 3. Rantai transpor elektron
Jika Anda lihat dengan baik
pada gambar reaksi rantai transpor elektron, bahwa untuk 1 molekul NADH2 yang
masuk ke rantai transpor elektron dapat dihasilkan 3 molekul ATP sedangkan dari
1 molekul FADH2 dapat dihasilkan 2 molekul ATP. Jadi, selama reaksi oksidasi
dari 1 molekul glukosa dapat dihasilkan 38 ATP, terdiri atas 2 ATP dari
glikolisis, 2 ATP dari dekarboksilasi oksidatif dan 6 ATP dari siklus Krebs
(berasal dari 10 NADH2) serta 4 ATP dari siklus Krebs (berasal dari FADH2),
jika dijumlahkan akan diperoleh hasil seperti berikut.
1) Energi ATP berasal dari 10 NADH2 selama 3 kali = 3
x (2+2+6) = 34
2) Energi ATP berasal dari 2 NADH2 selama 2 kali = 2 x 2 = 4
2) Energi ATP berasal dari 2 NADH2 selama 2 kali = 2 x 2 = 4
.
Fermentasi (peragian)
Fermentasi merupakan peristiwa
perombakan bahan makanan di dalam sel yang menghasilkan energi relatif kecil
dan menghasilkan zat sisa yang bersifat meracuni sel. Reaksi fermentasi akan
dilaksanakan oleh sel apabila cara lain untuk mendapatkan energi tidak dapat
ditempuh.
Apabila sel kekurangan oksigen
maka asam piruvat hasil peristiwa glikolisis akan segera diubah menjadi senyawa
lain dalam untuk mendapatkan energi.
Apabila diperbandingkan hasil respirasi aerob dengan
respirasi anaerob ternyata akan tampak bahwa respirasi aerob jauh lebih
menguntungkan jika dibandingkan dengan respirasi anaerob. Pada respirasi aerob
terjadi pemecahan bahan baku secara sempurna sehingga menghasilkan senyawa yang
aman bagi sel dan dan jumlah energi yang besar, sedangkan respirasi anaerob
akan menghasilkan senyawa yang dapat meracuni sel dan jumlah energi yang
dihasilkan sangat kecil.
No comments:
Post a Comment